![]() |
Halaman pada pintu masuk menuju fasilitas De Toekomst, milik Ajax Amsterdam |
Pemain besar dunia seperti Wesley Sneijder, Arjen Robben, Klaas jan Huntelaar, duo kembar Franck dan Ronald De Boer, bahkan Marco Van basten , dan Johann Cruyff pernah dibesarkan di klub peraih empat trofi Piala Champions Eropa (Sekarang UEFA Champions League) ini.
![]() |
Dennis Bergkamp dan staffnya Wim Jonk pada saat mengawasi jalannya latihan di toekomst |
mantan didikan toekomst .Anak anak yang memiliki kesempatan berlatih di akademi ini pastinya bangga karena dilatih langsung oleh eks kapten Arsenal yang merasakan beberapa gelar ,baik di Inggris maupun Eropa.
![]() |
Papan selamat datang yang menyambut pengunjung di De toekomst , Amsterdam Belanda |
![]() |
Seorang anak didikan toekomst yang bertanding di liga usia dini di Belanda, pembinaan anak anak usia sangat muda bukan hal baru di sana |
Berjarak hanya sepelemparan batu dari stadion Amsterdam ArenA, di akademi ini terdapat delapan lapangan sepakbola kelas utama ,yang saling berdampingan satu sama lain, dan tidak hanya lapangan kelas utama dengan sistem pemantau pergerakan pemain setiap menit, tempat ini juga memiliki sebuah fasilitas riset olahraga nomor satu dunia yang disebut mi Coach, yang juga disponsori oleh perusahaan apparel ternama dunia asal Jerman, Adidas.
![]() |
Fasilitas pelatihan de Toekomst yang dilengkapi delapan pitch latihan sepakbola , bangunan paling bawah: Pusat Riset Olahraga Mi Coach, Amsterdam ,Belanda |
![]() |
Interior dalam Mi Coach yang memiliki ruangan kedap udara, dan ribuan kamera serta sensor motorik |
Di dalam fasilitas berbentuk setengah bola golf, yang lebih mirip laboratorium luar angkasa NASA ini ,seluruh hal yang berkaitan dengan performa pemain diselidiki secara menyeluruh, dengan menggunakan teknologi terkini. Para pemain dari segala kelompok umur dilihat kemampuannya per individu dengan cara visualisasi komputer, dengan menggunakan kamera kamera berresolusi tinggi, dan sensor sensor gerakan ,jadi dapat dilihat kekurangan, dan bagaimana pemain tersebut harus berkembang ke depan.
Akademi yang dulunya digagas Rinus Michels ini kini juga menjadi acuan dari seluruh akademi terbaik dunia, tercatat La masia futbol academia milik FC Barcelona, dan Varkenoord milik Feyenoord Rotterdam, juga merupakan duplikat dari akademi ini dengan menerapkan kurikulum dan fasilitas pelatihan yang kurang lebih sama ,akademi akademi tersebut juga mampu melahirkan pemain kelas dunia, feyenoord misalnya yang dapat menelurkan pemain sekelas Giovanni Van Bronckhorst, dan Robin Van Persie. Atau FC Barcelona dengan La masia nya yang melahirkan bakat bakat besar luar biasa semacam Lionel Messi, Xavi Hernandez, bahkan Josep 'Pep' Guardiola. Khusus Barcelona, La masia memang didirikan oleh salah satu legenda Ajax yang juga dibesarkan di De Toekomst dia adalah Johann Cruyff. Pada tahun 1979 Cruyff mengusulkan berdirinya sebuah akademi sepakbola di barcelona , yang mengacu pada De Toekomst ajax academy, tempatnya dibesarkan sebagai pemain sepakbola.
![]() |
Wesley Sneijder, pemain yang pernah bermain untuk ajax, Real Madrid dan FC Internazionale ini, adalah mantan didikan Toekomst. |
Singkat kata De toekomst mengajarkan kepada seluruh pemangku kepentingan sepakbola dunia ,bahwa pembinaan sepakbola , bahkan olahraga secara keseluruhan tidak dapat dilakukan secara instan ,perlu pembinaan secara terus menerus sejak usia yang sangat dini. Bagaimana dengan tanah Pertiwi Indonesia ini? Well, sepertinya kita masih harus menunggu dua puluh tahun untuk jadi kekuatan sepakbola asia, dan tigapuluh tahun untuk bisa paling tidak menyamai Totaal Voetbal milik Belanda itupun jika kita lakukan mulai detik ini, paling tidak itulah yang dikatakan oleh Giovanni Van Bronckhorst saat tahun lalu ia menyambangi GBK untuk melakukan pertandingan uji coba melawan Indonesia Selection, dan sepertinya kita hanya bisa menghela nafas melihat petinggi sepakbola negeri ini saling baku hantam layaknya anak kecil berebut balon.Yah semoga cepat berlalu dan kita bisa melihat putra putra terbaik bangsa kembali ke piala Dunia dengan toekomst toekomst ala Indonesia ,setelah terakhir tahun1938 yang lalu Pasukan Hindia-belanda(Indonesia ketika itu) harus dihancurkan Hongaria, dihadapan jutaan pasang mata di stade Velodrome, reims, Perancis.
Penulis : Gregorius
Yohandi
Referensi : Four Four Two Indonesia, Ajax.nl
Referensi : Four Four Two Indonesia, Ajax.nl
0 komentar:
Posting Komentar