Advertise With Us

barcabarcelona76@gmail.com

Jerusalem – Kota Suci yang dirindukan sekaligus dibenci.



Panorama Jerusalem dengan Dome Of The Rock dilihat dari Gereja Makam Suci.

              Jerusalem, kota dengan sejarah ribuan tahun ini merupakan tempat yang unik, dan antik dengan paduan berbagai budaya, baik Arab-Palestina, Yahudi-Israel, Armenia, Ethiopia, dan berbagai entitas lain. Yang hampir keseluruhan merupakan representasi dari penghuninya yang merupakan penganut tiga agama samawi atau Monoteistik, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Kota yang juga terkenal dengan sebutan Al-Quds/ Tempat yang terkudus dalam bahasa Arab, Yerushalayim dalam bahasa Ibrani, dan Kota Damai ini memang tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. 
                  Berjarak sekitar 26 kilometer sebelah tenggara Tel-Aviv, Israel, dan 30 kilometer sebelah timur Amman, Ibukota Yordania, kota ini merupakan tujuan wajib bagi banyak peziarah, khususnya orang orang Yahudi Kristen dan Islam yang memang menempatkan Jerusalem sebagai kota suci utama atau kota suci ketiga dan kedua. Hal ini dikarenakan memang karena Jerusalem adalah pusat dari tempat tempat suci ketiga agama tersebut.
               

                        Jika ke Jerusalem melalui Israel, anda dapat menempuh perjalanan dengan transportasi Bus antar kota atau dengan taksi melewati jalan tol yang membentang dari Bandara David Ben Gurion, Tel-Aviv, selama kurang lebih dua jam perjalanan. Dengan suguhan pemandangan monumen monumen sisa perang Arab-Israel puluhan tahun silam, berupa bangkai kendaraan perang yang memang sengaja diletakkan begitu saja di pinggir jalan. Yang setelah kunjungan Anwar Sadat (mendiang Presiden Mesir), jalan ini disebut jalan tol perdamaian.
                   Bagi peziarah atau wisatawan asal Indonesia biasanya jika mengunjungi tanah suci dengan menggunakan biro jasa perjalanan, maka perjalanan akan ditempuh melalui Amman ,Ibukota Yordania. Ini dikarenakan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sehingga perjalanan harus ditempuh melalui Yordania dan melewati Tepi barat, di wilayah Palestina. 
 
Kota yang terbagi empat

Peta Kota Lama Jerusalem yang terbagi atas 4 wilayah
                     Ada banyak sisi menarik di kota yang mendapat banyak predikat sebagai Kota perdamaian dan Kota Tuhan ini, khususnya di wilayah kota lama Jerusalem. Kota lama Jerusalem adalah wilayah yang sangat sarat sejarah, perdamaian, klaim, hingga konflik berdarah yang hingga kini adalah masalah sentral baik bagi para penganut tiga agama monoteis, maupun bagi pihak Israel dan Palestina yang hingga detik ini bertikai untuk memperebutkan wilayah wilayah di tanah suci, termasuk klaim mereka atas Kota lama.
                 Memasuki wilayah kota lama Jerusalem seperti memasuki sejarah peradaban umat manusia. Tempat ini dibagi atas empat wilayah, didasarkan atas afiliasi etnis dan agama sebagian besar orang yang tinggal disana. Jika anda menyusuri jalan yang bermula dari pintu gerbang Jaffa kemudian menyusuri David street/Jalan Raja Daud,  maka sebelah kiri kita adalah yang disebut wilayah Kristen/Christian quarter, wilayah yang terdapat banyak tempat tempat suci agama Kristen. Terutama disana terdapat Gereja makam suci Kristus atau The Holy Sepulchre Church yang dipercaya oleh seluruh umat Kristiani sebagai situs Golgota, lokasi Penyaliban Yesus Kristus.


Salah satu sudut didalam Gereja Makam Suci, tempat dilakukannya ritual api suci
Gereja Yang Tersuci                  
           Gereja berarsitektur megah ini dibangun oleh Santa Helena, Ibu dari Kaisar Konstantinus Agung, yang merupakan Kaisar Romawi penganut Kristen pertama. Sebelumya di tanah tempat berdirinya Gereja terdapat Kuil tempat pemujaan terhadap Dewi Venus milik Agama Pagan orang Romawi kuno yang didirikan atas perintah Kaisar Hadrian.
               Kuil Venus pernah dibangun disini setelah sang Kaisar memerintahkan pengurukan terhadap situs Golgota. Hal itu dahulu dilakukan untuk menekan penyebaran Agama yang menentang Roma , termasuk Agama Kristen yang dulu masih dikenal sebagai sekte Yahudi. Setelah keKristenan menjadi Agama Resmi Romawi, barulah di tempat berdirinya kuil Venus tersebut lalu didirikan sebuah Basilika bernama Gereja Makam Suci Kristus ini.
          Bangunan ini sempat dihancurkan oleh Khalifah Al Hakim bi Amr Allah dari wangsa Fatimiyah Mesir, lalu didirikan kembali oleh para ksatria Perang Salib. Uniknya, Gereja ini memiliki penjaga Pintu dan kunci atau yang disebut Koster Gereja justru beragama Muslim dari keluarga Nusseibeh & Judeh. Sejarahnya adalah karena setelah Sultan Salladdin berhasil merebut Jerusalem dari para orang orang Frank atau Ksatria Salib Suci, disana sering terjadi pertikaian antara para penganut Kristen berbeda aliran. Sehingga atas kebijakan Salladdin, maka pintu dan kunci gereja dijaga oleh kedua keluarga tersebut hingga pada keturunannya.Hingga kini keturunan Nusseibeh dan Judeh masih menjadi Koster Gereja tersebut.Tempat ini ramai dikunjungi peziarah Kristen, khususnya pada saat Paskah Kristiani, dimana pada saat ibadat Misa ada ritual Api Suci yang tersohor karena kesakralannya.


Temple mount / Bukit kuil / Al Haram As Syarif, di Gunung Moriah, Jerusalem. Tempat berdirinya Kubah batu/ Dome Of The Rock & Masjid Al Aqsha. Bagi sebagian orang, tempat ini disebut sebut sebagai pusat dunia.
                Di wilayah Kristen ini juga terdapat berbagai biara-biara dan institusi Kristen dari berbagai aliran , baik Katolik Latin, Yunani, Koptik, Ortodoks, dan Ethiopia. menengok ke sebelah kanan kita, atau sebelah kanan jalan Daud, maka itu adalah wilayah milik etnis Armenia/ Armenian quarter yang juga merupakan penganut Kristen dari aliran Armenia, disini terdapat berbagai bangunan gereja dan patriarkat Armenia.
Simbol Toleransi sekaligus kebencian
Salah satu stasi jalan salib di Via Dolorosa 
yang melewati Moslem quarter, Jerusalem.
            Dari wilayah Armenia jika kita berjalan terus, kita akan sampai di Jews Street. Begitu ketemu Jews street/ Jalan Yahudi, berbelok ke kiri, kita akan melihat wilayah Muslim/ Moslem quarter yang terletak di sebelah kanan kita. Sisi menarik dari wilayah ini adalah memang di wilayah Muslim yang merupakan wilayah terbesar di Jerusalem, terdapat tempat tempat suci umat Islam seperti Kubah batu/ Dome of the rock/ Al qubbat ash shakrhrah, dan Masjid Al Aqsha di wilayah Temple mount, Jerusalem timur. Disini juga terdapat salah satu jalan tersuci umat Kristen, yaitu Via Dolorosa/ Jalan sengsara, jalan dimana Yesus Kristus menyusuri sengsara dan wafatNya di kayu salib, yang kini melewati Moslem Quarter. Selama berabad abad tempat ini merupakan simbol dari kerukunan Agama Kristen dan Islam di Jerusalem.
         Wilayah Temple Mount sendiri merupakan tempat yang unik dan antik yang selalu diperebutkan. Di tempat yang kini berdiri Masjid Al Aqhsa dan kubah batu yang merupakan tempat tersuci ketiga umat Islam ini, juga diklaim oleh orang orang ultra-ortodoks Yahudi sebagai tempat yang dulunya berdiri Bait Allah Kedua/ Bait Suci Herodes/ Kenizah Allah kedua, tempat tersuci orang Yahudi. Inilah tempat yang merupakan sumber konflik bagi kedua agama samawi, yang sebenarnya bersaudara tersebut.
                Masjid Al Aqsha dulunya adalah kiblat pertama umat Islam dalam menjalankan Shalat, dan Kubah Batu merupakan tempat yang diyakini sebagai tempat ketika Rasullullah Nabi Muhammad S.A.W. naik ke surga pada perjalanan malam/ Mi’rajNya ke Surga, bertemu dengan para Nabi pendahulunya untuk menjalankan perintah Shalat lima waktu. Di tempat itu kini umat Islam menjalankan ibadahnya, walaupun terkadang terus terganggu dengan kehadiran para ekstremis Yahudi yang menyatakan bahwa mereka juga berhak beribadah disana.




Tembok Barat sisa sisa Bait Suci Herodes/ Kenizah Allah kedua 
yang dihancurkan Tentara Romawi pada 70 M,
  tempat ini adalah tempat tersuci penganut Yudaisme.
Ashlar Bait Suci Herodes yang disisakan Romawi                  
                      Dari Jews street jika langsung berbelok ke kanan, maka sampailah kita di wilayah Yahudi / Jews Quarter, yang ada di sebelah kiri kita. Jika menempuh Jalan dari pintu gerbang Jaffa, bila lurus akan mengarah ke Kotel atau Tembok Ratapan, tempat tersuci milik penganut Yudaisme/ Agama Yahudi, yang kini resmi bernama Tembok Barat. Tempat ini diyakini sebagai sisa sisa dari Bait Allah yang dibangun oleh Raja Herodes, yang pada tahun 70 Masehi dihancurkan Tentara Romawi pimpinan kaisar Vespasianus dan Titus, akibat pemberontakan kaum fanatik Yahudi pimpinan Simon Bar Kochba anggota Zealot yang tidak kunjung usai.
                        Tembok Barat kini adalah tempat umat Yahudi dari seluruh dunia berdoa, merayakan hari hari besar Agama Yahudi seperti Paskah Yahudi, Hanukkah, Yom Kippur, Yom Yerushalayim (Hari Yerusalem), dan Pentachost. Disini mereka mengeluh pada Tuhan Allahnya, sambil mengharapkan Bait Allah mereka kembali dibangun. Karena dipercaya, bahwa disinilah Shekhinah/ Roh Yahweh bersemayam diatasnya, Penganut Yudaisme percaya di tempat ini mereka dapat berdekatan dengan pintu surga.
                        Tembok Barat ini juga adalah tempat bagi para pejabat penting Zionis Israel dilantik, seorang Presiden, anggota Knesset (Parlemen Israel), dan bahkan Tentara Israel diambil sumpah setianya disini. Di Sinagoga terbesar dunia ini  juga seluruh Yahudi berdoa siang malam hingga detik ini. Jews Quarter juga memiliki sebuah Sinagoga megah yang merupakan salah satu sinagog tertua di Jerusalem, yaitu Sinagoga Hurva.

Seluruh Kota adalah Tempat Suci

Atas     : Salah satu sudut Taman Gethsemani
Bawah  : Suvenir mahkota duri yang terbuat 
                dari Christ Thorn Jujube
               (Ziziphus Spina-Christi).
                        Selain tempat tempat tersuci yang ada di empat wilayah tersebut, masih banyak terdapat tempat lainnya yang sering dikunjungi wisatawan dan peziarah. Di mount zion  atau Gunung Sion, terdapat Makam Raja Daud yang juga rutin dikunjungi peziarah, khususnya umat Yahudi yang juga rutin berdoa disana selama berabad abad. Uniknya, tempat ini dulu pernah menjadi Sinagoga, Masjid bahkan Gereja Crusader.
                      Tempat lainnya yang pasti menarik untuk dikunjungi diantaranya Taman Gethsemani di Bukit Zaitun, di Timur Temple Mount. Tempat  ini, dulunya adalah situs tempat Yesus Kristus berdoa menjelang sengsaraNya di kayu salib. Tempat ini cukup menarik karena selain menyuguhkan pemandangan pohon zaitun, di salah satu sudut  tempat ini, ada tempat dimana Yesus pernah berdoa.
                       Tidak hanya pohon zaitun yang tumbuh di sekitar tempat ini. Di Tanah suci selain zaitun , ada pohon ara yang memang adalah tanaman khas daerah ini, dan juga disini  banyak ditemui semak Jojoba mahkota duri / Christ Thorn Jujube (Ziziphus Spina-Christi). Pohon duri inilah yang digunakan tentara Roma pada saat menganyam mahkota duri pada drama penyaliban Yesus Kristus.
                       Di sisi lain kota, tepatnya di  sebelah utara, juga terdapat sebuah situs bernama Garden Tomb yang oleh para penganut Kristen Protestan, Anglikan, dan Evangelist sebagai Makam Kristus versi mereka. Di tempat ini, para peziarah Protestan juga biasa beribadat, setelah sebelumnya mereka berziarah dari Via dolorosa dan Holy Sepulchre Church. Walaupun melenceng jauh dari tempat aslinya, namun tempat ini sekaligus juga contoh bagi semua orang orang yang bertikai di Jerusalem, bahwa ada tempat bagi semua untuk berdoa.
                      Bergeser ke sisi barat kota, ada satu tempat menarik yang selalu dikunjungi orang orang pendukung Zionisme, yaitu Yad Vashem-Holochaust memorial. Museum peringatan holochaust atau peristiwa genosida orang orang Yahudi di eropa yang dilakukan oleh Nazi Adolf Hitler masa perang dunia II. Di museum ini terdapat seluruh dokumentasi, baik foto maupun nama nama orang keturunan Yahudi korban pembantaian keji SS Nazi era perang dunia II.

Disucikan, Dirindukan, Sekaligus Dibenci

Dua orang Yahudi mengunjungi Yad Vashem- 
Holocaust Memorial, Jerusalem
               Jerusalem, kota para Nabi itu memang menyimpan sejuta pesona dan sarat sejarah umat manusia, baik sejarah keTuhanan, perdamaian, maupun konflik dan pertumpahan darah selama berabad abad. Kota ini disucikan, dirindukan, sekaligus dibenci, dibangun dilestarikan setelah sebelumnya sempat dihancurkan.
                Jerusalem adalah kota antik yang pernah menjadi kota milik orang Yahudi, bahkan pernah dibuat menjadi tempat penyembahan berhala Agama Pagan Romawi, dan diubah namanya menjadi Aelia Capitolina. Pernah pula menjadi markas kaum Frank atau Ksatria Salib Suci. Sempat jatuh ke tangan kekuasaan Islam, dan hingga kini masih diperebutkan pihak pihak bertikai disana.
                Israel mengakui kota ini sebagai Ibukota mereka secara sepihak. Knesset/ Parlemen Israel memang berdiri disini sekarang, namun Palestina juga mengakui Jerusalem Timur sebagai Ibukota mereka. Sebagai jalan tengah, PBB mengusulkan agar kota ini dijadikan kota internasional atau semacam Vatikan versi timur tengah, karena masalah kota ini adalah juga masalah internasional. Belum lagi status Temple mount yang belum sepenuhnya jelas akibat pertikaian ini. Namun kota ini tetap menjadi magnet bagi peziarah dari seluruh belahan dunia untuk berkunjung kesini, karena mengunjungi Jerusalem berarti kita seperti memasuki sebuah mesin waktu sejarah peradaban yang mampu membawa kita ke masa lalu dan masa depan.
                 Kota ini menjadi demikian penting bagi dunia, apalagi bagi penganut tiga Agama Monotheis. Karena selain diyakini disinilah esensi Monotheis keTuhanan Abraham/ Ibrahim, bapa para bangsa bermula, di tempat ini pulalah akhir zaman diyakini terjadi. Seperti disebutkan pada kitab suci di tiga keyakinan yaitu Yahudi, Kristen dan Islam, bahwa pada akhir zaman, Jerusalem adalah tempat pengadilan akhir bagi seluruh umat manusia. Itulah sebabnya setiap jengkal dari wilayah antik ini, selalu diperebutkan.
                         Maka, di suatu pagi di Jerusalem, pintu gerbang Gereja Makam Kristus dibuka, umat Kristen memulai Misa dengan lantunan berbagai bahasa. Pintu Temple mount dibuka, Azan subuh berlantunkan irama Arab mulai menggema. Tembok selalu dibuka, orang Yahudi berdoa dalam lantunan bahasa Ibrani.
                         Jerusalem tetaplah Kota Ajaib yang dapat memperlihatkan pesonanya tersendiri, karena kisah tentang Jerusalem, adalah kisah tentang dunia.

©Gregorius Yohandi, 2012

Penulis    :        Gregorius Yohandi
Referensi :       Kuncahyono Trias, Jerusalem, Kesucian, Konflik, dan pengadilan akhir ,
                        Penerbit Kompas, April 2008. Kuncahyono Trias, Jerusalem 33, Imperium Romanum, Kota para nabi, dan tragedi di tanah suci , Penerbit Kompas, 2011. Yerusalem, diantara rahmat dan laknat, Majalah National Geographic Indonesia, edisi desember    2014.- Montefiore Simon Sebag, Jerusalem The Biography, Weidenfeld & Nicholson,   
                        Alvabet, 2011.

Share on Google Plus

About Gregorius Yohandi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar